(Sumber
gbr: dok.Alatternakayam.com)
Pada dunia
peternakan kandang merupakan bangunan yang merupakan kompoen penting dalam
melakukan usaha. Ada banyak tipe kandang
pada pemeliharaan ayam berdasrkan lantainya misalnya kandang postal, cage/bateray
dan panggung. Fungsi utama dari kandang adalah agar ternak
tidak berkeliaran mudah memantau dan melakukan perawatan. Berikut adalah beberapa fungsi kandang :
- Sebagai tempat tinggal ternak dan
tempat bekerja peternak
- Menjaga keamanan ternak dari pencurian
- Memudahkan pengelolaan ternak dalam
proses produksi misalnya pemberian pakan dan minum, pengelolaan kotoran atau
limbah, perkawinan, pemanenan dan
lain-lain
- Melindungi ternak dari perubahan cuaca
dan iklim yang ekstrim misal panas, hujan dan angin.
- Melindungi ternak dari gangguan
binatang buas dan penularan penyakit dari luar
Pembuatan
kandang tidak boleh sembarangan ada
beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan antara lain dari segi teknis, ekonomis,
efisiensi pengelolaan, kesehatan kandang (adanya ventilasi, penanganan limbah)
dan kesehatan lingkungan. Disamping persyaratan kandang juga sebelum membangun
kandang perlu mengkajinya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pembuatan kandang yaitu sebagai berikut :
- Letak kandang jauh dari pemukiman
penduduk
- Tidak dilewati lalulintas umum
- Kandang hendaknya terbuat dari bahan
yang murah tetapi kuat dan tahan lama, serta mudah didapatkan
- Kandang mudah dibersihkan
- Sinar matahari dapat masuk kedalam
kandang
- Pertukaran udara didalam kandang
berlangsung dengan baik
Pertimbangan
memilih lokasi kandang juga harus perlu diperhatikan yaitu antara lain :
- perlu memperhatikan arah sinar
matahari, arah angin, aliran air dan penempatan kandang sesuai umur.
- Ketersediaan sumber air, untuk minum,
memandikan ternak (ruminansia) dan membersihkan kandang
- Dekat dengan sumber pakan (bangunan
gudang/ketersediaan pakan didaerah tersebut)
- Lokasi lebih tinggi dari daerah
sekitarnya, untuk memudahkan pembuangan limbah dan menghindari genangan air
ketika hujan
- Kemudahan akses transportasi dalam
proses produksi maupun pemasaran
- Tidak mengganggu kesehatan lingkungan
- Jarak kandang dengan kandang minimal
10m, jarak kandang dengan kantor/rumah minimal 25m dan jarak dengan pemukiman
minimal 1 km.
- Tersedia area perluasan jika
diperlukan
A. Mengenal tipe kandang berdasarkan kontruksi dinding
Berdasarkan konstruksi dindingnya
kandang dibagi beberapa macam antara lain yaitu :
- Tipe dinding setengah terbuka, yaitu
setengah dinding berupa tembok/papan setengah keatasnya terbuka atau
menggunakan ram kawat atau bilah bambu
- Tipe dinding terbuka semua sisi (Opened house)
- Tipe dinding tertutup semua sisi
(Close house)
Berdasarkan iklim kandang dibedakan
menjadi Iklim natural (openhouse) dan iklim terekayasa (close house). Kandang tipe Open House (baik dinding
setengah terbuka/terbuka semua) adalah salah satu tipe kandang yang masih
banyak digunakan di Indonesia yang masih mengandalkan topografis dan kondisi
lingkungan baik berupa kandang panggung maupun kandang postal. Para peternak
banyak memilih kandang tipe ini karena biaya pembangunan kandang yang relatif
lebih murah dari pada tipe close house. Selain itu, perlengkapan yang
diperlukan juga tidak memerlukan teknologi yang rumit sehingga dapat memotong
biaya untuk TS (Technical Support) yang harus memonitor peralatan dalam
kandang. Kandang biasanya terbuat dari kawat burung atau bambu sehingga angin
dapat masuk dan ada sirkulasi udara di dalam kandang. Kandang tipe ini sangat
dipengaruhi oleh lingkungan luar.
Karena kandang ini sangat
dipengaruhi oleh lingkungan luar, maka akan sangat berpengaruh pada ternak yang
dipelihara. Jika kondisi luar terlalu lembab, terlalu panas, atau terlalu
dingin, maka pertumbuhan dan kesehatan ayam pun akan terpengaruhi dan berujung
pada produktivitas yang tidak maksimal.
Untuk mengatasi masalah
ini, para peternak dapat mengatur kondisi dalam kandang untuk meminimalkan
dampak negatif dari kondisi di luar. Cara-cara tersebut seperti mengatur jarak
antar kandang, lebar dan ketinggian kandang, serta ventilasi untuk mengatur
sirkulasi udara. Kali ini kita akan membahas tentang kandang tipe nomer 3 yaitu
kandang tipe dinding tertutup semua sisi atau Close house.
B. Kandang
Close House
Kandang tipe close
house adalah tipe kandang yang sudah banyak digunakan di negara-negara maju.
Tipe kandang ini dapat mengontrol kondisi dalam kandang sehingga ayam dapat
dipelihara secara maksimal. Cara mengontrol kondisi di dalam kandang adalah
lewat heater dan fan yang dipasang pada kandang. Dengan fan yang dipasang,
kandang dapat mengeluarkan udara panas di dalam kandang sehingga dapat
menghasilkan tingkat kelembaban dan temperatur yang sesuai dengan ayam. Tingkat
stress pada ayam juga dapat berkurang karena pemeliharaan dilakukan secara
otomatis oleh alat sehingga mengurangi kontak ayam dengan manusia. Awal mulanya sistem Closed House diterapkan di daerah
sub-tropis yang memiliki empat musim, namun dari beberapa penelitian
menunjukkan bahwa, di daerah tropis yang memiliki dua musim seperti Indonesia
juga memberi pengaruh yang efektif dalam mengatur kondisi lingkungan yang
dibutuhkan ayam.
Berdasarkan
kelengkapan peralatanya kandang close house dibedakan menjadi :
- Sistem Tunnel : menggunakan fan dan
tirai tanpa cooling system.
- Full closed house : ada fan, cooling
system dan tirai/penutup dinding samping.
- Full otomatic closed house.
Pada sistem 1 dan 2 umumnya
menggunakan alat pakan dan minum manual atau tempat pakannya saja manual sementara air minum
menggunakan bell drinker. Pada sistem 3, closed house dengan perlengkapan serba
otomatis termasuk alarm sistemnya.
Berdasarkan arah pergerakan udaranya
kandang close house dibedakan menjadi 2 yaitu tipe tunnel (terowongan) dan tipe
cross flow.
- 1. Closed house tipe tunnel
(Gambar menyusul)
Tipe inilah
yang paling banyak digunakan di Indonesia. Tunnel atau terowongan, kandang
tertutup tipe ini digambarkan seperti terowongan dimana udara akan masuk dari
bagian depan (inlet) dan akan ditarik ke belakang mengalir sepanjang kandang
dan dikeluarkan dengan bantuan exhaust fan. Tipe tunnel ini pun dibagi menjadi
dua, yaitu tunnel dengan menggunakan cooling pad (full closed house) dan tanpa
cooling pad (semi closed house). Biasanya full closed house digunakan untuk
daerah dengan tingkat kelembapan rendah dan suhu tinggi. Sedangkan semi closed
house biasanya merupakan hasil upgrade dari kandang open house dan ingin
mencoba beralih ke kandang closed house. Pada Sistem Tunnel dibuat dengan tujuan agar
keadaan lingkungan luar seperti udara panas, hujan, angin dan intensitas cahaya
matahari tidak berpengaruh banyak terhadap keadaan di dalam kandang. Sebagian
besar kandang dibuat tertutup dengan tembok, seng atau layar, kecuali bagian
ujung kandang untuk udara masuk (inlet) dan bagian ujung kandang lainnya untuk
tempat kipas/exhaust fan (outlet), sehingga kondisi udara dalam kandang
tergantung pada kondisi udara lingkungan. Sistem Tunnel lebih cocok
untuk kandang di dataran tinggi (pegunungan) karena udaranya relatif bersih dan
sejuk, sedangkan untuk kandang di dataran rendah (pantai) sebaiknya dipakai ‘Sistem
Colling Pad’, di mana udara yang masuk dalam kandang disedot oleh kipas melalui
bantalan (pad) khusus yang dialiri air hingga suhu dan kelembaban udara yang
masuk disesuaikan dengan kebutuhan ayam.
- 2. Closed house tipe cross
flow
(Gambar menyusul)
Exhaust
fan dipasang di sepanjang sisi kandang,
dan inlet pada setiap sisi yang berseberangan, sehingga udara bergerak tegak
lurus terhadap panjang bangunan. Jenis ini menghasilkan kecepatan angin yang
rendah dan banyak digunakan saat fase starter dan di daerah
bersuhu rendah.
C. Tujuan membangun
kandang closed house, manfaat kelebihan dan kelemahannya
Permasalahan klasik yang terjadi di kalangan peternak
rakyat yang masih menggunakan kandang terbuka adalah:
- Permasalahan sosial (lalat, bau, pencemaran tanah,
dsb)
- Pemanasan
Iklim Global (Global Warming)
- Sulitnya
mencari lokasi produksi dengan iklim makro yang pas (agar ayam nyaman)
- Genetik ayam modern mulai tidak kompatibel dengan
kandang ayam terbuka (ayam sekarang mudah mati jika dibesarkan di kandang
terbuka)
Kebanyakan peternak di Indonesia, masih belum memahami
bahwa terdapat sebuah teknologi yang sudah berkembang sejak tahun 80-an untuk
membuat sebuah kandang ayam menjadi profitable dan dapat berkesinambungan dalam
jangka panjang. Kandang tersebut bernama kandang tertutup atau dikenal di
indonesia dengan nama Close House.
Tujuan membangun kandang broiler
sistem closed house adalah:
- Untuk menyediakan udara yang sehat
bagi ternak (sistem ventilasi yang baik) yaitu udara yang menghadirkan
sebanyak-banyaknya oksigen, dan mengeluarkan sesegera mungkin gas-gas berbahaya
seperti karbondioksida dan amonia.
- Menyediakan iklim yang nyaman bagi
ternak. Untuk menyediakan iklim yang kondusif bagi ternak dapat dilakukan
dengan cara: mengeluarkan panas dari kandang yang dihasilkan dari tubuh ayam
dan lingkungan luar, menurunkan suhu udara yang masuk serta mengatur kelembaban
yang sesuai. Untuk menciptakan iklim yang sejuk dan nyaman maka bagi ayam harus
dikondisikan chilling effect (angin berembus), alat yang digunakan seperti
kipas angin (blower). Bila chilling effect tidak mampu mencapai iklim yang
diiginkan terutama pada daerah yang terlampau panas maka dapat digunakan
cooling system. Yaitu sistem pendingin dengan mengalirkan air pada alat-alat
yang berupa cooling pad, cooling net stsu cell deck.
- Meminimumkan tingkat stress pada
ternak. Agar tingkat stress pada ayam lebih minimun maka dapat dilakukan dengan
cara mengurangi stimulasi yang dapat menyebabkan stress, dengan cara mengurangi
kontak dengan manusia (misalnya dengan feeder dan drinker otomatis, vaksinasi
dengan spray dll), meminimumkan cahaya dan lain-lain.
Beberapa keuntungan menggunakan kandang Closed
House antara lain,
1.
Meningkatkan kepadatan ayam tanpa mendirikan
bangunan baru.
2.
Ayam lebih tenang, segar dan nyaman.
3.
Udara yang tersedia lebih baik.
4.
Meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan
ayam.
5.
Mengurangi jumlah tenaga kerja (man power).
6.
Suhu lebih dingin.
7.
Ayam tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca
lingkungan.
Namun, walau merupakan solusi primer bagi
peternak ayam Indonesia, kandang close house memiliki 3 (tiga) kelemahan dasar,
yaitu:
1.
Mahal
2.
Serakah Daya Listrik (membutuhkan daya listrik
sekitar 1.5 watt 3-phase per ekor)
3.
Membutuhkan Driver Iklim Terlatih.
D. Bagian
bagian kandang closed house
Bagian bagian kandang closed house hampir sama dengan
kandang pada umumnya. Struktur umum kandang broiler sistem
closed house dan perlengkapanya :
- Bangunan kandang: baik bangunan baru
maupun renovasi kandang.
- Kipas/fan: dapat terdiri dari exhaust
fan, blower fan, ceiling/roof fan ataupun wall fan.
- Material cooling dan perlengkapannya:
celpad/evaporative pad, material cooling lainnya ataupun fogging system.
- Dinding kandang: dapat berupa solid
wall, tirai/curtain system dan celing material.
- Filter cahaya/light filter/light trap
- Air inlet
- Lighting system
- Control panel + electrical system
Kelengkapan kandang closed house dapat dibedakan
menjadi alat utama dan alat penunjang.
a) Alat utama
(Gambar menyusul)
1.
Exhaust Fan
Alat ini fungsinya menhisap udara dari
dalam kandang, ada dua ukuran yaitu 36 dan 50 inch, pebedaannya sebagai berikut
Daya hisap : yang 38 inch 32.000 m3/jam yang 50 inch 44.500 m3/jam
Power :
yang 38 inch 750 watt yang 50 inch 1200 watt
ukuran : yang 38 inch p x l adalah 106 cm x
106 cm yang %0 inch 138 x 138
Kipas (fan) merupakan
alat yang menciptakan pergerakan udara. Secara umum, terdapat 2 jenis kipas
yaitu exhaust fan dan blowing fan.
Exhaust fan berfungsi menyedot angin dan blowing fan berfungsi untuk meniup
angin. Daya dorong blowing fan sangat terbatas, yaitu maksimal sejauh 12 meter
oleh blowing fan 36 inch berkapasitas 20.700 m3/jam pada tekanan 50 Pa. Oleh
karena itu sistem closed house menggunakan exhaust fan. Parameter yang
perlu diperhatikan dalam pengoperasian kipas adalah jumlah kipas yang menyala
dan lama waktu kipas menyala. Pemilihan kipas yang tepat sangat diperlukan agar
menghasilkan kecepatan udara dan temperatur yang sesuai dengan konsumsi daya
listrik yang minimal.
(Gambar menyusul)
2. Celldeck / Colling pad
Alat ini berfungsi
sebagai inlet udara. untuk mencapai suhu yang dikehendaki alat ini di aliri air
pada saat dibutuhkan. Collibng pad mempunyai berbagi ukuran yaitu
ada yang tingginya 150 cm ada yang 180 cm, Ada yang lebar 30 ada yang 60 cm.
Ketebalan sama 15 cm. Untuk mencapai kondisi yang ideal harus hitung secara
tepat berapa m2 kebutuhan celldecknya. Evaporative
cooling pad adalah alat pendingin udara yang memanfaatkan penguapan air.
Evaporative cooling pad dihubungkan dengan pompa yang akan membasahinya dengan
air. Ketika udara panas dari luar kandang memasuki cooling pad, air akan
mengambil energi panas dari udara sehingga air akan menguap (proses evaporasi)
dan mengakibatkan turunnya temperatur udara yang masuk ke dalam kandang.
Peternak tidak dianjurkan membasahi cooling pad saat kelembapan >75%, karena
akan menambah kelembapan kandang. Evaporative cooling pad juga berfungsi
sebagai penyaring udara yang masuk ke kandang. Sekat-sekat cooling pad mencegah
pengotor udara (berukuran besar) untuk masuk ke dalam kandang, sehingga udara
masuk menjadi lebih bersih.
3. Controller
Alat ini fungsinya mengatur sistem
kandang close bisa dibilang ini adalah otaknya close house. Fungsi teknisnya
adalah mengatus kapan kipas jalan dan kapan colling pad dialiri air untuk mencapai kondisi yang diingikan.
Controller atau
disebut climate controller adalah alat untuk mengendalikan suhu dan kelembapan
dalam kandang. Alat inilah yang seringkali disebut sebagai “otak”nya closed
house. Controller ini bisa diprogram sedemikian rupa dengan target membuat
suasana kandang, yaitu suhu dan kelembapan nyaman bagi ayam. Controller akan
mengatur nyala atau matinya kipas (exhaust fan) maupun pompa pada evaporative
cooling pad.
(Gambar menyusul)
4. Tirai Kandang
Fungsinya untuk menutup samping
kandang (tirai samping) dan untuk plavon. Ukuran tirai ini 2 x 100 m per rol. Tirai kandang merupakan penutup sisi kandang
sehingga ayam terlindung dari gangguan luar. Selain itu, tirai kandang juga
bermanfaat untuk :
Membantu mempertahankan suhu udara dalam kandang (terutama saat masa
brooding)
1.
Mencegah
percikan air hujan
2.
Menyediakan
ventilasi darurat jika listrik mati (kipas mati)
3.
Menghasilkan
tekanan statis yang dibutuhkan dalam sistem closed house
Tirai kandang dipadukan dengan sistem
winch (katrol), untuk memudahkan menaikkan atau menurunkan tirai dengan cepat,
cukup dengan seorang operator.
b) Alat Penunjang
Alat ini tidak wajib ada diperlukan
untuk mempermudah pekerjaan anak kandang
1. Hand
Winch
Secara awam dapat dijelaskan bahwa Wire Rope Pulling Hoist atau Tirfort adalah perangkat yang berguna
untuk mengangkat barang atau beban dengan bantuan Wire Rope (Tali Kawat Seling). Alat ini fungsinya sebagai katrol untuk
menaikkan tirai samping kandang.
(Gambar menyusul)
2. Curt
O Matic
Alat ini berfungsi untuk menurunkan
tirai secara otomatis jika listrik mati (emergency). alat ini tidak mesti ada
dengan asumsi kandang dijaga anak kandang atau karyawan yang sewaktu waktu jika
listrik mati bisa menurunkan tirai secara manual.
(Gambar menyusul)
3. Instalasi
pakan dan
minum otomatis
Apa tipe
kandang closed house full otomatis pengaturan pakan dan minum
dapat secara otomatis. Alat dirancang menggunakan beberapa komponen utama
diantaranya Arduino UNO, Sensor DHT11, RTC, Rangkain relay, Servo, Selenoid
valve dan lampu. Mikrokontroler Arduino Uno digunakan sebagai pusat kendali
otomatis sistem keseluruhan pada alat. Pada sistem pemberian pakan untuk
mengontrol servo dilakukan dengan memanfaatkan kanal PWM yang ada pada arduino,
mikrokontroler dimanfaatkan juga sebagai input pembacaan sensor suhu yang
kemudian digunakan sebagai pengatur hidup/mati lampu penghangat, selain itu
mikrokontroler digunakan untuk mengontrol solenoid valve pada sistem pemberian
minum. Dengan demikian alat dapat bekerja secara otomatis dalam pemberian
pakan, minum dan menstabilkan suhu kandang ayam.
Sumber :
Info medion edisi Agustus 2019. https://www.medion.co.id/id/mengenal-lebih-dalam-kandang-closed-house/