Tanggal 29 Oktober 2018 kita satu rombongan berenam diatas mobil kijang modif berwarna biru rumah berangkat dari kontrakan pukul 05:15 sehabis sholat subuh. Dari awal perjalanan yg sunyi lengang dikejutkan deretan panjang truk truk ukuran besar dan kecil yg berjajar bak ular, riwayat kena macet batin kami. Setelah menunggu hampir satu jam teruarai kemacetan itu sehingga kami bisa melanjutkan perjalanan. Tak lama kami melaju dikejutkan lagi dengan mobil didepan kami yang mendadak mengerem dan berhenti ternyata ada pasar ditepi jalan. Ada setengah jam kami berhenti, setelah itu kembali melaju. Setelah melaju berapa puluh menit kembali jalan macet ternyata ada galian pipa yang membuat kemacetan. Setelah kendaraan kami menyalip truk pembawa alat yang menutupi dan memakan lebar jalan kendaraan kami melaju kencang, lewat sudah tiga jam perkiraan kami semula yg ditargetkan tiba dilokasi ternyata setelah kami menghubungi panitia bahwa lokasi masih jauh karena harus melewati wilayah kabupaten lain. Melalui navigasi lewat telepon mobil kami memasuki areal perkebunan sawit yang sangat luas. Kami tidak bisa membayangkan seandainya hujab turun pastilah tanah menjadi licin. Setelah masuk lumayan dalam sampailah pada sekolah yang kami tuju disana telah menyambut kepala sekolah dan dewan guru beserta siswa, yah sebuah sekolah dikawasan perkebunan dan penduduk transmigrasi. Jumlah guru sekitar 23an dengan jumlah PNS satu orang yaitu kepala sekolah tersebut. Setelah kegiatan selesai kami berbincang bincang ternyata banyak guru yang berasal dari jawa atau keturunan jawa, bahkan ada yang dari kecamatan tetangga dikampung asal saya yaitu dari Kecamatan Butuh dan Kecamatan Wadaslintang.
Sungguh terharu melihat mereka yang bersungguh sungguh ikut mewujudkan dalam mencerdaskan bangsa. Satu yang salut dengan mereka karena ada beberapa guru termasuk kepala sekolahnya jarak rumah dan tempat kerja atau sekolah tempat mengajar itu berpuluh puluh kilometer dengan waktu tempuh lebih dari 3 jam perjalanan. Jarak dan waktu tempuh belum seberapa, karena harus melewati jalan yang tingkat kesulitan medannya lumayan, belum lagi harus mengeluarkan biaya ketika melewati portal jalan. Semoga perjuangan mencerdaskan bangsa mendapat balasan yang setimpal oleh Allah SWT, aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar