Ayam broiler merupakan
jenis unggas hasil rekayasa manusia yang telah mengalami seleksi gen selama
bertahun-tahun sehingga hanya dalam waktu 21 sampai 40 hari sudah layak
dikonsumsi. Seperti makhluk hidup umumnya, ayam broiler mengalami dua
fase kehidupan, yaitu fase starter dan dilanjutkan ke fase
finister. Fase starter adalah fase awal yang dimulai dari ayam ke
luar dari cangkang telurnya sampai bulu tubuhnya sudah tumbuh sempurna. Pada
fase brooding tersebut kondisi tubuh ayam masih lemah dan organ tubuhnya belum
berfungsi secara optimal sehingga ayam memerlukan perhatian yang lebih intensif
agar dapat tumbuh secara optimal
Pada pemeliharaan broiler secara
komersial, pada umumnya anak ayam diperoleh dari penetasan dengan menggunakan mesin
tetas. Oleh sebab itu dibutuhkan induk buatan sebagai pengganti untuk
melindungi anak ayam dari kondisi lingkungan yang buruk. Dengan adanya induk
buatan tersebut maka anak ayam akan dapat tumbuh dengan baik. Sistim
induk buatan inilah yang sering kita kenal dengan istilah brooding
Brooding berasal dari kata brood
yang berarti seperindukan. Jadi masa brooding adalah masa dimana
anak ayam masih butuh indukan atau butuh penghangat buatan sampai umur
tertentu yaitu sampai anak ayam bisa menyesuaikan sendiri dengan suhu
lingkungannya. Masa brooding merupakan salah satu periode kehidupan ayam
dan menjadi pondasi awal bagi kehidupan maupun produktivitas ayam pada
fase berikutnya. Keberhasilan pada fase brooding ini akan diikuti oleh
fase berikutnya sehingga memudahkan peternak untuk memperoleh keuntungan
yang optimal. Sebaliknya, kegagalan pada fase brooding akan menyebabkan
kegagalan fase berikutnya sehingga menyebabkan produktivitasnya turun, hal ini
karena potensi genetik ayam tidak dapat muncul secara optimal.
Tujuan dari brooding adalah untuk
menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat secara efisien dan ekonomis bagi
anak ayam dan untuk menunjang pertumbuhan secara optimal. Pada masa itu
merupakan masa yang paling menentukan, karena akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan masa selanjutnya. Pada saat anak ayam berumur 0 sampai 14
hari, akan terjadi perbanyakan sel atau “hyperplasia”. Perbanyakan sel
ini meliputi perkembangan saluran pen- cernaan, perkembangan saluran pernapasan
dan perkembangan sistem kekebalan.
Masa brooding ini akan berpengaruh
pula pada pertumbuhan selanjutnya yang berupa petumbuhan hypertropia
yaitu sel-sel akan memperbesar ukurannya atau terjadi pendewasaan
sel. Pada fase brooding dapat juga terjadi gangguan pembelahan sel. Pada
pembelahan yang sempurna, satu sel akan membelah menjadi 8 sel, tetapi apabila
terjadi gangguan maka dapat juga terjadi 1 sel hanya bisa membelah diri menjadi
6 sel. Akibatnya, pada fase pertumbuhan hypertropi, karena jumlah sel
yang lebih sedikit maka akan menghasilkan organ yang lebih kecil pula dengan
fungsi yang kurang optimal. Keberhasilan masa brooding ini sangat dipengaruhi
oleh suhu, kelembapan dan kualitas udara dalam kandang.
Sebelum membuat brooding, kandang dan peralatan kandang
harus sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Langkah-langkah dalam
mempersiapkan kandang antara lain:
1. membersihkan
kotoran dan sekam yang ada dalam kandang habis panen
2. memasangkan
tirai kandang dilakukan dengan cara menutup semua permukaan dinding
kandang
3. Mencuci kandang
dengan air bersih. Dilakukan dengan cara membasahi atau menyemprot
kandang dengan air disemua permukaannya.
4. Mencuci
dengan deterjen. Pencucian ini dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisma yang
memiliki lapisan lunak sebagai pelindung saat berada di luar tubuh ternak dan
juga akan menurunkan tegangan permukaan dari kotoran-kotoran ayam yang menempel
di lantai atau dinding kandang.
5. Mencuci
dengan desinfektan. Kegiatan mencuci/menyemprokan dengan desinfektan ini
ber tujuan agar semua mikroorganisma yang masih menempel di dinding-dinding
kandang, langit-langit kandang, lantai kandang, tirai yang telah dipasang
didinding kandang serta dilingkungan sekitar kandang mati.
6. Mengapur
kandang, dengan cara kapur diencerkan dengan air, kemudian dioleskan
dengan alat kuas pada permukaan kandang, yang meliputi : dinding kandang baik
di dalam maupun di luar kandang, lantai kandang, kerangka kandang dan
lantai disekitar kandang.
7. Menebar
sekam. Sebelum dimasukkan kedalam kandang pastikan bahwa sekam sudah disemprot dengan
NaOH atau desinfektan lainnya, setelah kering baru dimasukkan.
Setelah kandang dan peralatannya sudah siap maka kegiatan
selanjutnya adalah membuat brooding. Brooding harus sudah dipersiapkan
kira-kira 3 hari sebelum DOC broiler tiba. Brooding yang baik harus dapat
melindungi ayam dari angin, hujan, perubahan suhu yang mendadak dan serangan
hewan liar (tikus, burung). Serangkaian sistem yang mendukung brooding
antara lain heater (pemanas), chick guard (sekat), tempat ransum
dan minum, litter, pencahayaan, suhu dan kelembapan sirkulasi udara dan
kepadatan brooding.
Ukuran brooding tergantung dari
jumlah dan umur ayam. Semakin besar dan umur ayam semakin bertambah, maka
brooding harus diperluas. Usahakan udara atau oksigen di dalam brooding jangan
terlalu pengap. Artinya jangan lupa memperhatikan kepentingan ventilasi udara
bagi ayam. Pelebaran chicken guard dapat dimulai pada hari ke 4 sesuai dengan
pertumbuhan ayam dan kepadatan kandang. Brooding pada ayam broiler
pada umumnya dipergunakan sampai ayam berumur 15 hari. Diatas umur tersebut
brooding tidak dipergunakan lagi.
Keberhasilan masa brooding sangat tergantung dari:
1.
Pemanas (heater)
Heater atau
pemanas
yang baik harus mampu menghasilkan panas yang cukup, stabil dan terfokus.
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih pemanas yaitu
a.
mudah mengoperasikannya
b. suhunya selalu stabil
c. bahan baku mudah tersedia
d. biaya murah
b. suhunya selalu stabil
c. bahan baku mudah tersedia
d. biaya murah
2.
Jenis Pemanas
Beberapa
jenis pemanas yang biasa dipakai di peternak adalah gasolek (gas infra red),
semawar (sumber panas dari minya tanah), batu bara, lampu bohlam,
kayu bakar, serbuk gergaji dan sumber panas lainnya.
3.
Sekat (Chick Guard Brooder)
Sekat (Chick
Guard Brooder) dapat dibuat dari bahan seng yang dibuat secara melingkar
di dalam ruangan kandang yang dilengkapi pemanas, tempat pakan,
tempat minum dan tirai kandang. Chick guard berfungsi untuk membantu agar
panas brooding tetap terfokus dan DOC tidak menyebar keseluruh ruang
kandang. Sedangkan fungsi lain untuk melindungi anak ayam dari
terpaan angin dan hewan liar. Idealnya sekat atau chick guard berbentuk
melingkar atau elips. Fungsi sekat ini untuk menghindari penumpukan anak ayam
pada sudut brooding. Namun pada prakteknya banyak juga yang berbentuk
segi empat atau dengan cara menyekat kandang, karena lebih praktis. Untuk
membuat dan memasang chick guard maka disesuaikan dengan jumlah DOC yang akan
dipelihara. Ketentuannya untuk 1 m2 dapat menampung 50 ekor DOC, sehingga
dengan menggunakan rumus luas lingkaran yaitu , maka diameter dan
keliling brooding dapat dibuat.
4.
Alas lantai kandang ( litter )
Liiter merupakan
alas lantai kandang yang berfungsi untuk menampung dan menyerap air dari feses,
meminimalkan terjadinya lepuh dada dan kaki serta untuk menjaga kehangatan
kandang brooder. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai litter sebaiknya
mempunyai sifat daya serap airnya baik, tidak berdebu, mudah didapat dan murah
harganya. Beberapa bahan dari limbah pertanian yang dapat digunakan sebagai
litter antara laini sekam padi, tongkol jagung, kulit kacang kedele, kulit
kacang hijau, kulit kacang tanah, jerami padi serta limbah penggergajian kayu.
Bahan litter
harus berbersih dari kotoran atau kuman, oleh sebab itu sebelum digunakan perlu
didesinfeksi terlebih dahulu dengan menggunakan larutan desinfektan. Dalam
penggunaannya, sekam di tabor secara merata dalam brooding dengan ketinggian
7-8 cm. Diatas litter perlu di alasi dengan menggunakan kertas Koran agar
tempat pakan tetap bersih dan menjaga anak ayam tidak makan litter.
5.
Tempat pakan dan tempat minum
Tempat ransum
dan tempat minum dapat diperoleh baik dari limbah/ barang bekas yang mudah
didapat seperti potongan box DOC ataupun tempat pakan yang
sudah jadi yang banyak di jual di poultry shop.
Tempat ini
biasanya sudah di design khusus untuk anak ayam. Pada ayam yang masih kecil
yaitu berumur kurang dari 2 minggu, tempat ransum berbentuk seperti nampan
Untuk chickend plate (tempat pakan anak ayam) dengan diameter 35 cm
maka dapat menampung sekitar 75-100 ekor. Demikian juga dengan chickend
found (tempat minum anak ayam) mampu menampung 50-75 ekor
6.
Cahaya, suhu dan kelembapan
Untuk dapat
tumbuh secara optimal, broiler perlu mengkonsumsi ransumnya secara maksimal.
Oleh sebab itu perlu pencahayaan yang optimal terutama pada masa brooding. Pada
minggu pertama broiler membutuhkan pencahayaan baik siang maupun malam selama
24 jam. Adanya pencahayaan akan menstimulasi ayam untuk selalu mengkonsumsi
ransum. Cahaya juga dapat merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon
tiroksin yang berfungsi meningkatkan proses metabolisme sehingga dapat memacu
pertumbuhan anak ayam. Sedangkan kebutuhan pencahayaan dalam masa brooding
adalah antara 10-20 lux atau 20-40 watt tiap 10 m2. Lama pencahayaan
tergantung pada umur anak ayam. Semakin besar umur ayam maka membutuhkan waktu
yang lebih kecil. Pada umur 1-3 hari lama pencahayaan 24 jam, umur 4-7 hari
adalah 22 jam, umur 8-14 hari adalah 20 jam, umur 15-21 hari adalah 18 jam dan
menjelang panen yaitu umur 22-24 hari adalah 16 jam
Pada
masa brooding maka perlu perhatian ekstra baik suhu maupun kelembapannya.
Pengontrolan suhu ini harus dilakukan sesering mungkin, dengan menggunakan
thermometer yang diletakkan dalam kandang brooder dengan ketinggian 20-30 cm
diatas litter. Atau dapat juga dilakukan dengan melihat aktivitas dan
penyebaran anak ayam yaitu apakah anak ayam akan menyebar rata dalam
brooding, mendekati pemanas atau malah menjauhi pemanas. Demikian juga halnya
dengan kelembapan, dimana kelembapan yang terlalu tinggi dapat memicu
pertumbuhan jamur dan bakteri pengurai asam urat dalam feses menghasilkan
gas ammonia lebih banyak. Sedangkan kebutuhan suhu dan kelembapan masa brooding
adalah sbb:
Tabel 1. Suhu dan kelembapan kandang brooder
Umur(hari)
|
Suhu (0 Celcius)
|
Kelembapan (%)
|
0-3
4-7
8-14
15-21
22-24
|
33-31
32-31
30-28
28-26
26-23
|
55-60
55-60
55-60
55-60
55-65
|
Sumber : Manual Guide Logman, 2004
7.
Sirkulasi udara
Pengaturan
ventilasi dilakukan dengan cara pengaturan buka tutup tirai kandang. Namun
demikian pengaturan ini harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan terutama
suhu dan kecepatan angin sekitar kandang. Sirkulasi udara yang baik akan
mengurangi bau ammonia, debu ataupun asap pemanas. Brooder yang ditutup
tanpa adanya ventilasi dapat menyebabkan kandungan O2 berkurang dan gas beracun
yaitu CO2 dan amoniak akan meningkat.Cara pengaturan tirai adalah :
1. Minggu
I : tirai kandang tertutup rapat
2. Minggu
II : tirai kandang dibuka sepertiga pada bagian atas
3. Minggu III :
tirai kandang dibuka 2/3 pada bagian atas
4. Minggu IV :
tirai kandang sudah terbuka smua.
8.
Kepadatan kandang
Kandang
brooder yang terlalu padat akan menurunkan ketersediaan O2, meningkatkan
amoniak, mempengaruhi aktivitas ayam dan meningkatkan persaingan antar ayam
dalam mendapatkan oksigen dan makanan serta menstimulasi kanibalisme pada ayam.
Pengaturan kepadatan kandang brooder adalah dengan cara melebarkan chick guard
setiap 3-4 hari sekali sampai anak ayam berumur 14 hari. Pada saat itu ayam
sudah tidak membutuhkan kandang brooder lagi dan ayam akan memenuhi seluruh
ruang kandang sampai nanti saat panen tiba
Ada
beberapa hal tatalaksana masa brooding yang perlu dilakukan yaitu:
a.
Pastikan bahwa semua peralatan kandang berfungsi dengan baik
b.
Hitung jumlah kebutuhan peralatan brooding dan aturlah sesuai
dengan tata letaknya
c.
Tiga jam sebelum DOC tiba, lakukan :
- Isi
tempat minum dengan larutan gula dengan konsentrasi 2%
- Isi
ransum untuk DOC (pakan starter) ke tempat pakan “chickend plate”
- Nyalakan
pemanas
- Atur
ketinggian dan posisi pemanas, sampai tercapai suhu yang ideal.
d.
Pasang lampu di setiap area brooding terutama di malam hari
Setelah DOC
tiba, secepatnya DOC ditangani dengan baik. Kegiatan ini dimulai dari
:menghitung jumlah box DOC yang dating, cek sample DOC yang ada dalam box, DOC
yang mati serta kondisi secara umum (lincah, diam, cacat, dll).Hitung berat DOC
rata-rata dengan cara menimbang DOC yang masih dalam box. Berat rata-rata
DOC = Berat box yang berisi DOC dikurangi dengan box kosong kemudian
hasilnya dibagi dengan jumlah DOC yang ada dalam box. Berat DOC ideal adalah ±
41 gram. Bukalah box DOC dan segera masukkan dalam brooding sambil
dihitung jumlahnya serta sekalian diseleksi DOC. DOC yang baik mempunyai
cirri-ciri: Lincah, aktif mencari makan, bentuk paruh normal, mata (bulat,
bersinar dan tidak cacat), berat badan normal/sesuai standart, bulu kering,
halus dan lembut, anus tidak basah dan tidak membuka, perut kering dan tidak
keras/besarserta kaki tidak bengkak.
Bila brooding
terlalu panas maka regulatornya pemanas diatur yaitu dengan cara pemanas
diangkat, bahan sumber panas dikurangi atau tirai dibuka. Sebagai control Anda
dapat melihat tingkahlaku DOC, apakah menyebar merata artinya pemanas sesuai
yang dibutuhkan, atau DOC, mendekati pemanas yang artinya suhu pemanas kurang
atau menjauhi pemanas. Yang artinya suhu pemanas terlalu tinggi.
Berikan
ransum secara ad libitum dalam brooding tetapi cara pemeriannya dilakukan
sedikit demi sedikit tetapi sesering mungkin. Berikan air minum dengan menggunakan
air yang bersih, segar dan dingin. Berikan vitamin atau obat anti stress yang
dilarutkan dalam air minumnya pada saat DOC baru tiba, cuaca buruk, 3 hari
sebelum dan 3 hari setelah dilakukan vaksinasi. Lakukan vaksinasi ND pada saat
anak ayam berumur 4 hari dengan cara tetes mata dan kill. Masa brooding ini
berlangsung selama 2 minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar